Ditulis oleh : Yoke Suryadarma, M.Pd.I., Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNIDA Gontor
Istimewa dan Penuh Berkah
Jika kita perhatikan nama-nama hari Islam dalam sepekan, semua hari tersebut memiliki nama yang berurutan. Dari mulai hari ahad, isnain, tsulasa’, arbi’a, khomis, jumuah, dan sabt. Namun dari ketujuh hari tersebut, ada satu hari yaitu hari ke-enam, tidak disebut dengan as-sittah (atau hari ke-enam) melainkan al-jumu’ah atau hari jumat. Tentu hal itu bukanlah tanpa sengaja, melainkan ada hal yang istimewa yang terkandung dalam hari Jumat tersebut.
Kata Jumat dalam mu’jam al–wasith dapat dibaca dalam tiga bentuk; Al-Jum’ah, Al-Jumu’ah, dan Al-Jumu’ah. Ketiganya mempunya asal kata yang sama yaitu, kata Jama’a yang berarti banyak dan juga Jima’ yang artinya bergabung atau berkumpul. Merujuk kepada mu’jam Ar–Raid, disebutkan bahwa Jumat adalah hari antara hari Kamis (الخميس) dan sabtu (السبت), begitu pula dalam Mu’jam al–ghoni’ disebutkan bahwa hari jumat adalah hari ke-enam dalam sepekan (اليوم السادس من الأسبوع). Merujuk pada ketiga mu’jam diatas, jelas makna dari hari jumat adalah hari keenam dari sepekan antara hari kamis dan hari sabtu dimana kaum muslimin bergabung dan berkumpul.
Tentu menjadi pertanyaan bagi kita, untuk apa bergabung dan berkumpul?. Jawabannya sudah ada dalam al-Qur’an dimana dalam al-Qur’an kata jumu’ah merupakan salah satu nama surat sekaligus tersebut di dalam ayat yang ada di dalam surat tersebut yang menjelaskan kewajiban sholat jumat bagi kaum lelaki muslimin sebagai pengganti sholat dzhuhur (Al-Jumu’ah : 9) sekaligus terdapat khutbah jumu’ah sebelum sholat tersebut dimulai. Disitulah umat Islam bergabung dan berkumpul guna mendengarkan khutbah jumu’ah dan melaksanakan sholat jumu’ah secara bersama-sama. Lengkaplah sudah makna dari pada Jumat atau Jumu’ah.
Namun, apakah hari jumat, hanyalah hari biasa yang sama seperti hari-hari lainya? Tentunya jawabannya tidak. Selain karena hari Jumat tersebut termaktub dalam al-Qur’an ada banyak keistimewaan yang dimiliki hari jumat. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyebukan di dalam salah satu kitabnya, bahwa hari Jumat itu memiliki kurang lebih 33 keutamaan. Pendapat yang lebih kuat pun disebutkan oleh Imam as-Suyuthi bahwa hari jumat itu terdapat 1001 keistimewaan. Bisa jadi maksud dari angka-angka bukanlah benar-benar 33 atau 1001, tapi suatu tanda untuk menunjukan bahwa hari jumat itu benar-benar sangat Istimewa.
Keistimewaan hari jumat ini juga dikuatkan oleh hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i, bahwa hari tersebut merupakan hari yang utama bagi kaum Muslimin, dimana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya”.
Hari Jum’at Hari Libur
Selain hari yang utama, hari Jumat juga merupakan hari yang penuh dengan keberkahan. Di dalamnya terdapat berbagai ibadah-ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Seperti membaca surat al-Kahfi, memperbanyak membaca sholawat, bergegas menuju sholat jumat dan tentunya sholat Jumat itu sendiri. Selain itu, waktu selepas sholat Ashar sampai menjelang maghrib juga merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu lah, tidak salah jika hampir semua Pondok Pesantren di Indonesia menjadikan hari Jumat sebagai hari libur. Bukan libur berarti tidak beraktifitas, melainkan libur dari masuk kelas atau perkuliahan. Tidak terkecuali Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang merupakan perguruan tinggi pesantren berbasis wakaf.
Bagi UNIDA Gontor, walaupun hari jumat merupakan hari libur perkuliahan, bukan berarti libur dari berbagai aktivitas baik akademik maupun penunjang akademik, namun hari jumat merupakan hari yang sangat dinamis, karena hampir semua acara penting ada di hari ini. Hal tersebut terlihat dari berbagai acara yang kerap diadakan pada hari Jumat di UNIDA Gontor.
Sebagai contoh, hari Jumat pekan lalu ada setidaknya 5 kegiatan yang berbeda. Mulai Tarbiyah Camp yang berangkat dari Kampus Mantingan menuju Kampung Pinus Sarangan, ujian skripsi prodi PBA dan prodi PAI Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor, Syariah Olympiad di kampus Siman, lomba giat prestasi Pramuka se-kab. Ponorogo, Seminar Nasional Prodi Farmasi, Kunjungan Ponpes Darul Azhar ke UNIDA Gontor yang disambut oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah, kegiatan senam bersama dan berbagai ragam jensi olah raga mahasiswa mulai dari Futsal, Takraw, Badminton dan lainya. Semua kegiatan tersebut menegaskan bahwa hari Jumat merupakan hari yang sangat dinamis bagi semua sivitas akademika UNIDA Gontor.
Oleh karena itu, tidaklah salah jika UNIDA Gontor memilih hari jumat sebagai hari libur kuliah. Selain berbagai keutamaan di dalamnya, UNIDA Gontor juga mengajarkan bahwa keberkahan hidup itu bukan hanya karena hari, tapi karena gerakan dinamis yang ada di dalamnya. Bagi UNIDA Gontor, setiap gerakan yang dilakukan oleh sivitas akademika adalah suatu keberkahan, keberkahan yang terus menerus akan melahirkan atmosfer keberkahan, dan atmosfer keberkahan akan masuk ke seluruh jiwa sivitas akademika di dalamnya, menjiwainya dan melahirkan karya-karya yang bermanfaat dan membawa keberkahan bagi sesama. (Y.Suryadarma).
Berita terkait:
-
NAPAK TILAS AWAL MULA KMI GONTOR, SPL PBA KUNJUNGI BERBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DI PADANG PANJANG
-
PROGRAM SPL KUATKAN KERJASAMA ANTARA PRODI PBA UNIDA GONTOR DAN UIN IMAM BONJOL PADANG
-
MAHASISWI PRODI PBA TINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN MELALUI PROGRAM STUDI PENGAYAAN LAPANGAN DI PADANG
-
Alam Dan Proses Pembentukan Soft Skill Mahasiswi PBA UNIDA Gontor
-
Delegasi PBA Mewakili UNIDA Gontor Di “You can Empower Tanah Toraja”